Jumat, 31 Oktober 2008

Batuan Beku

LITOSFER

Bagian luar bumi tertutupi oleh daratan dan lautan dimana bagian dari lautan lebih besar daripada bagian daratan. Akan tetapi karena daratan adalah bagian dari kulit bumi yang dapat kita amati langsung dengan dekat maka banyak hal-hal yang dapat pula kita ketahui dengan cepat dan jelas. Salah satu diantaranya adalah kenyataan bahwa daratan tersusun oleh beberapa jenis batuan yang berbeda satu sama lain. Dari jenisnya batuan-batuan tersebut dapat digolongkan menjadi 3 jenis golongan. Mereka adalah : batuan beku (igneous rocks), batuan sediment (sedimentary rocks), dan batuan metamorfosa/malihan (metamorphic rocks). Batuan-batuan tersebut berbeda-beda materi penyusunnya dan berbeda pula proses terbentuknya.

BATUAN BEKU

Pengertian Batuan Beku

Batuan beku atau batuan igneus (dari Bahasa Latin: ignis, "api") adalah jenis batuan yang terbentuk dari magma yang mendingin dan mengeras, dengan atau tanpa proses kristalisasi, baik di bawah permukaan sebagai batuan intrusif (plutonik) maupun di atas permukaan sebagai batuan ekstrusif (vulkanik). Magma ini dapat berasal dari batuan setengah cair ataupun batuan yang sudah ada, baik di mantel ataupun kerak bumi. Umumnya, proses pelelehan terjadi oleh salah satu dari proses-proses berikut: kenaikan temperatur, penurunan tekanan, atau perubahan komposisi. Lebih dari 700 tipe batuan beku telah berhasil dideskripsikan, sebagian besar terbentuk di bawah permukaan kerak bumi.

Contoh batuan beku

Struktur batuan beku

Berdasarkan tempat pembekuannya batuan beku dibedakan menjadi batuan beku extrusive dan intrusive. Hal ini pada nantinya akan menyebabkan perbedaan pada tekstur masing masing batuan tersebut. Kenampakan dari batuan beku yang tersingkap merupakan hal pertama yang harus kita perhatikan. Kenampakan inilah yang disebut sebagai struktur batuan beku


1. Struktur batuan beku ekstrusif

Batuan beku ekstrusif adalah batuan beku yang proses pembekuannya berlangsung dipermukaan bumi. Batuan beku ekstrusif ini yaitu lava yang memiliki berbagia struktur yang memberi petunjuk mengenai proses yang terjadi pada saat pembekuan lava tersebut. Struktur ini diantaranya:

· Masif, yaitu struktur yang memperlihatkan suatu masa batuan yang terlihat seragam.

· Sheeting joint, yaitu struktur batuan beku yang terlihat sebagai lapisan

· Columnar joint, yaitu struktur yang memperlihatkan batuan terpisah poligonal seperti batang pensil.Pillow lava, yaitu struktur yang menyerupai bantal yang bergumpal-gumpal. Hal ini diakibatkan proses pembekuan terjadi pada lingkungan air.

· Vesikular, yaitu struktur yang memperlihatkan lubang-lubang padaØ batuan beku. Lubang ini terbentuk akibat pelepasan gas pada saat pembekuan.

· Amigdaloidal, yaitu struktur vesikular yang kemudian terisi oleh mineral lain seperti kalsit, kuarsa atau zeolit

· Struktur aliran, yaitu struktur yang memperlihatkan adanya kesejajaran mineral pada arah tertentu akibat aliran

2. Struktur Batuan Beku Intrusif

Batuan beku ekstrusif adalah batuan beku yang proses pembekuannya berlangsung dibawah permukaan bumi. berdasarkan kedudukannya terhadap perlapisan batuan yang diterobosnya struktur tubuh batuan beku intrusif terbagi menjadi dua yaitu konkordan dan diskordan.

· Konkordan

Tubuh batuan beku intrusif yang sejajar dengan perlapisan disekitarnya, jenis jenis dari tubuh batuan ini yaitu :

1) Sill, tubuh batuan yang berupa lembaran dan sejajar dengan perlapisan batuan disekitarnya.

2) Laccolith, tubuh batuan beku yang berbentuk kubah (dome), dimana perlapisan batuan yang asalnya datar menjadi melengkung akibat penerobosan tubuh batuan ini, sedangkan bagian dasarnya tetap datar. Diameter laccolih berkisar dari 2 sampai 4 mil dengan kedalaman ribuan meter.

3) Lopolith, bentuk tubuh batuan yang merupakan kebalikan dari laccolith, yaitu bentuk tubuh batuan yang cembung ke bawah. Lopolith memiliki diameter yang lebih besar dari laccolith, yaitu puluhan sampai ratusan kilometer dengan kedalaman ribuan meter.

4) Paccolith, tubuh batuan beku yang menempati sinklin atau antiklin yang telah terbentuk sebelumnya. Ketebalan paccolith berkisar antara ratusan sampai ribuan kilometer

· Diskordan
Tubuh batuan beku intrusif yang memotong perlapisan batuan disekitarnya. Jenis-jenis tubuh batuan ini yaitu:

1) Dike, yaitu tubuh batuan yang memotong perlapisan disekitarnya dan memiliki bentuk tabular atau memanjang. Ketebalannya dari beberapa sentimeter sampai puluhan kilometer dengan panjang ratusan meter.

2) Batolith, yaitu tubuh batuan yang memiliki ukuran yang sangat besar yaitu > 100 km2 dan membeku pada kedalaman yang besar.

3) Stock, yaitu tubuh batuan yang mirip dengan Batolith tetapi ukurannya lebih kecil yaitu<>

Tekstur Batuan Beku

Magma merupakan larutan yang kompleks. Karena terjadi penurunan temperatur, perubahan tekanan dan perubahan dalam komposisi, larutan magma ini mengalami kristalisasi. Perbedaan kombinasi hal-hal tersebut pada saat pembekuan magma mengakibatkan terbentuknya batuan yang memilki tekstur yang berbeda.
Ketika batuan beku membeku pada keadaan temperatur dan tekanan yang tinggi di bawah permukaan dengan waktu pembekuan cukup lama maka mineral-mineral penyusunya memiliki waktu untuk membentuk sistem kristal tertentu dengan ukuran mineral yang relatif besar. Sedangkan pada kondisi pembekuan dengan temperatur dan tekanan permukaan yang rendah, mineral-mineral penyusun batuan beku tidak sempat membentuk sistem kristal tertentu, sehingga terbentuklah gelas (obsidian) yang tidak memiliki sistem kristal, dan mineral yang terbentuk biasanya berukuran relatif kecil.

Berdasarkan hal di atas tekstur batuan beku dapat dibedakan berdasarkan :
1. Tingkat kristalisasi

· Holokristalin, yaitu batuan beku yang hampir seluruhnya disusun oleh kristal

· Hipokristalin, yaitu batuan beku yang tersusun oleh kristal dan gelas

· Holohyalin, yaitu batuan beku yang hampir seluruhnya tersusun oleh gelas

2. Ukuran butir

· Phaneritic, yaitu batuan beku yang hampir seluruhmya tersusun oleh mineral-mineral yang berukuran kasar.

· Aphanitic, yaitu batuan beku yang hampir seluruhnya tersusun oleh mineral berukuran halus.

3. Bentuk kristal

Ketika pembekuan magma, mineral-mineral yang terbentuk pertama kali biasanya berbentuk sempurna sedangkan yang terbentuk terakhir biasanya mengisi ruang yang ada sehingga bentuknya tidak sempurna. Bentuk mineral yang terlihat melalui pengamatan mikroskop yaitu:

· Euhedral, yaitu bentuk kristal yang sempurna

· Subhedral, yaitu bentuk kristal yang kurang sempurna

· Anhedral, yaitu bentuk kristal yang tidak sempurna.

4. Berdasarkan kombinasi bentuk kristalnya

· Panoidiomorf (Automorf), yaitu sebagian besar kristalnya dibatasi oleh bidang kristal atau bentuk kristal euhedral (sempurna)

· Hypidiomorf (Hypautomorf), yaitu sebagian besar kristalnya berbentuk euhedral dan subhedral.

· Allotriomorf (Xenomorf), sebagian bear penyusunnya merupakan kristal yang berbentuk anhedral.

5. Berdasarkan keseragaman antar butirnya

· Equigranular, yaitu ukuran butir penyusun batuannya hampir sama

· Inequigranular, yaitu ukuran butir penyusun batuannya tidak sama

Klasifikasi Batuan Beku

Batuan beku diklasifikasikan berdasarkan tempat terbentuknya, warna, kimia, tekstur, dan mineraloginya.

Berdasarkan tempat terbentuknya batuan beku dibedakan atas :

1. Batuan beku Plutonik, yaitu batuan beku yang terbentuk jauh di perut bumi.

2. Batuan beku Hypabisal, yaitu batuan beku yang terbentu tidak jauh dari permukaan bumi

3. Batuan beku vulkanik, yaitu batuan beku yang terbentuk di permukaan bumi
Berdasarkan warnanya, mineral pembentuk batuan beku ada dua yaitu mineral mafic (gelap) seperti olivin, piroksen, amphibol dan biotit, dan mineral felsic (terang) seperti Feldspar, muskovit, kuarsa dan feldspatoid.

Klasifikasi batuan beku berdasarkan warnanya yaitu:

1. Leucocratic rock, kandungan mineral mafic <>

2. Mesocratic rock, kandungan mineral mafic 30% - 60%

3. Melanocratic rock, kandungan mineral mafic 60% - 90%

4. Hypermalanic rock, kandungan mineral mafic > 90%

Berdasarkan kandungan kimianya yaitu kandungan SiO2nya batuan beku diklasifikasikan menjadi empat yaitu:

1. Batuan beku asam (acid), kandungan SiO2 > 65%, contohnya Granit, Ryolit.

2. Batuan beku menengah (intermediat), kandungan SiO2 65% - 52%. Contohnya Diorit, Andesit

3. Batuan beku basa (basic), kandungan SiO2 52% - 45%, contohnya Gabbro, Basalt
4. Batuan beku ultra basa (ultra basic), kandungan SiO2 <>

.Pemanfaatan Batuan

Pemanfaatan batuan beku dalam kehidupan sangat banyak diantarany sebagai bahan bangunan seperti batu basalt, andesit. Sebagai batu hias seperti diorirt, andesit sebagai pondasi jalan seperti andesit dan basalt.

Peta Konsep

Media Presentasi







Komentar Foto


Foto 1

Foto di atas merupakan foto yang diambil dari salah satu proses penambangan batu di daerah pamukiman, Majalengka. Proses penambangan tersebut dilakukan dengan cara mengeruk tanah dan batuan dari dalam dengan menggunakan mesin pengeruk atau eskavator, batuan dikeruk kemudian diangkut langsung ke dalam truk pengangkut batuan yang sengaja mengantri untuk mendapatkan batu. Para pengangkut batuan itu langsung mendistribusikan hasil penambangan kepada perusahaan-perusahaan pengrajin batu di daerah sekitarnya seperti Lengkong dan Lojiawi

Foto 2

Foto di samping juga memperlihatkan salah satu proses penambangan bahan galian C seperti batu-batu kecil dan pasir. Proses di atas memperlihatkan adanya proses pemilihan dan pemisahan antara batu dengan pasir, hal tersebut dilakukan dengan penyaringan, penyaringan dilakukan dengan cara memisahkan antara batu dan pasir oleh alat penyaring yang sengaja langsung dilketakkan di atas truk sehingga hasilnya bias langsung masuk ke dalam truk untuk kemudian didistribusikan kepada pembeli.


Foto 3

Foto di samping memperlihatkan adanya sisa bongkahan batu besar. Bongkahan batu besar tersebut merupakan sisa dari penambangan yang telah dilakukan. Bias dilihat bahwa batu tersebut memilki ketinggian yang cukup tinggi dan bisa dibayangkan pula seberapa besar penambangan batu yang telah dilakukan. Bongkahan batu tersebut sengaja disisakan untuk menarik minat para wisatawan dan batu ini juga dijadikan sebagai asset wisata, karena nantinya tempat penambangan batu ini akan dijadikan wisata outbond terbesar di kecamatan Sindangwangi


ekspoitasi SDA : SMA XI

Jawaban UTS MPG


Kode soal : 006

  1. bagaimana teknik penggunaan media pembelajaran berdasarkan tempat?
  1. penggunaan media dikelas. Pada teknik ini media dimanfaatkan untuk menunjang tercapainya tujuan tertentu dan penggunaannya dipadukan dengan proses belajar mengajar dalam situasi kelas. Dalam merencanakan pemanfaatan media tersebut guru harus melihat tujuan yang akan dicapai, materi oembelajaran yang mendukung tercapainya tujuan tersebut, serta strategi yang sesuai untuk mencapai tujuan tersebut. media pembelajaran yang dipilih haruslah sesuai dengan ketiga hal tersebut, ialah tujuan, materi dan strategi pembelajaran. Yang terpenting dalam hal ini media tersebut disajikan di ruang kelas dimana guru dan siswa hadir bersama-sama dan berinteraksi secara langsung (face to face). Tentu saja media yang dapat digunakan di kelas adalah media yang memungkinkan dilihat dari sisi biaya, berat dan ukuran, kemampuan siswa dan guru untuk menggunakannya. Dalam konteks ini media harus praktis, ekonomis dan mudah untuk digunakan.
  2. Penggunaan media di luar kelas. Dalam hal ini media tidak secara langsung dikendalikan oleh guru namun digunakan oleh siswa sendiri tanpa instruksi dari guru atau melalui pengontrolan oleh orang tua siswa. Penggunaan media pembelajaran di luar situasi kelas dapat dibedakan dalam dua kelompok:

· Penggunaan media tidak terprogram

Penggunaan media ini bersifat bebas yaitu bahwa media itu digunakan tanpa dikontrol atau diawasi dan tidak terprogram sesuai tuntutan kurikulum yang diberikan oleh guru atau sekolah. Contoh jenis penggunaan media ini adalah media penggunaan kaset pelajaran bahasa inggris dan penggunaan siaran radio untuk pendidikan.

· Penggunaan media terprogram

Penggunaan media secara terprogram adalah bahwa media tersebut digunakan dalam suatu rangkaian kegiatan yang diatur secara sistematik untuk mencapai tujuan tertentu disesuaikan dengan tuntutan kurikulum yang sedang berlaku. Bila media itu berupa media pem,belajaran, sasaran didik diorganisasikan dengan baik sehingga mereka dapat menggunakan media itu secara teratur, berkesinambungan dan mengikuti pola belajar mengajar tertentu.

Biasanya siswa diatur dalam kelompok-kelompok belajar, setiap kelompok diketuai oleh pemimpin kelompok dan disuvervisi oleh seorang tutor. Sebelum memanfaatkan media, tujuan pembelajaran yang akan dicapai dibahas atau ditentukan terlebih dahulu. Kemudian dapat belajar dari media tersebut secara berkelompok atau perorangan. Contoh penggunaan media secara terprogram adalah : penggunaan radio di SLTP terbuka, Penggunaan E-Learning di beberapa sekolah Indonesia.

  1. bagaimana variasi penggunaan media dalam proses pembelajaran?

Dilihat dari penggunaannya, media dapat digunakan baik secara perorangan maupun kelompok atau siswa dalam jumlah yang sangat banyak.

  1. Media dapat digunakan secara perorangan

Media dapat digunakan oleh sendirian saja atau istilahnya individual learning. Banyak media yang memang yang dirancang untuk digunakan secara perrangan. Media seperti biasanya dilengkapi dengan ptunjuk penggunaan yang jelas sehingga orang dapat menggunakannya secara mandiri. Artinya orang itu tidak bertanya kepada orang lain tentang bagaimana cara menggunakannya, alat apa yang diperlukan dan bagaimana mengetahui bahwa ia telah berhasil dalam belajar. buku petunjuk itu biasanya mengandung keterangan tentang tujuan pembelajaran yang akan dicapai, garis besar isi, urutan cara mempelajarinya, komponen-komponen media itu, alat yang diperlukan untuk menggunakannya dan alat evaluasi yang biasanya terdiri dari soal tes.

  1. Media dapat digunakan secara berkelompok

Pembelajaran dapat berlangsung dengan jumlah siswa yang cukup banyak atau bersifat kelompok. Kelompok itu dapat berupa kelompok kecil dengan anggotanya berjumlah 2 sampai 8 orang, atau berupa kelompok besar yang berjumlah 9 sampai 40 orang. Media yang dirancang untuk digunakan secara berkelompok juga memiliki petunjuk. Buku petunjuk ini biasanya ditujukan kepada pimpinan kleompok tutor atau guru. Keuntungan belajar dengan menggunakan media secara berkelompok adalah bahwa kelompok itu dapat melakukan diskusi tentang bahan yang dipelajari.

  1. Media yang digunakan secara masal

Media yang dirancang seperti ini biasanya disiarkan melalui pemancar seperti radio, televise atau digunakan dalam ruangan yang besar seperti 35 mm. untuk memudahkan orang belajar dengan menggunakan media seperti ini sebaiknya kepada para peserta diberikan bahan tercetak sebelumnya. Bahan tercetak tersebut setidaknya harus memuat tujuan pembelajaran yang akan dicapai, garis besar, isi, petunjuk tindak lanjut dan bahan sumber lain yang dapat dipelajari untuk memperdalam pemahaman. Media yang digunakan secara masal diantaranya adalah televise edukasi yang disingkat TVe yang diluncurkan oleh Pusat Teknologi Komunikasi Bandung (PUSTEKKOM) Depdiknas.

  1. apakah komik dapat digunakan sebagai media pembelajaran? Jelaskan kelebihan dan kekurangannya!

Komik dapat digunakan dalam media pembelajaran karena komik begitu marak di masyarakat dan begitu tingginya kesukaan akan komik. Salah satu kelebihan komik seperti penelitian yang dilakukan Thorndike, diketahui bahwa anak yang membaca komik lebih banyak misalnya dalam sebulan minimal satu buah buku komik maka sama dengan membaca buku pelajaran dalam setiap tahunnya, hal ini berdampak pada kemampuan siswa dalam membaca dan penguasaan kosakata jauh lebih banyak dari siswa yang tidak menyukai komik. Kelebihan komik yang lainnya adalah penyajiannya mengandung unsure visual dan cerita yang kuat. Ekspresi yang divisualisasikan mebuat pembaca terlibat secara emosional sehinggan membuat pembaca untuk terus membacanya hingga selesai. Hal inilah yang juga menjadi inspirasi komik yang isinya materi-materi pelajaran. Kecenderungan yang ada siswa tidak begitu menyukai buku-buku teks apalagi yang tidak disertai gambar dan ilustrasi yang menarik. Padahal secara empiric siwa siswa cenderung lebih menyukai buku yang bergambar, penuh warna dan divisualisasikan dalam bentuk realistis ataupun kartun.

  1. bagaimana cara menggunakan foto sebagai media pembelajaran?
  1. pergunakanlah foto untuk tujuan-tujuan pembelajran yang spesifik yaitu dengan cara memilih gambar tertentu yang akan mendukung penjelasan inti atau poko-poko pembelajaran.
  2. Memadukan foto dengan bahan belajar yang lainnya. Bahan belajar yang biasanya digunkan siswa adalah buku, odul, makalah, LKS, CD pembelajaran dll.
  3. Pergunakanlah gambar sesuai kebutuhannya tidak terlalu banyak. Jumlah gambar yang sedikit namun memiliki rele vansi tinggi dengan materi yang diajarkan. Jumlah gambar yang sedikit namun terpilih akan lebih baik daripada gambar yang banyak tetapi tidak memberikan makna.
  4. Urangilah penambahan kata-kata pada ilustrasi foto. Foto sangat penting dalam mengembangkan kata-kata atau cerita atau gagasan baru. Dengan foto itulah siswa akan memperoleh kejelasan informasi verbal.
  5. Pembelajaran mandiri melalui fotonovela. Fotonovela adalah pengemasan media foto yang digabungkan dengan format novel atau cerita. Dalam hal ini foto tidak disajikan untuk menjelaskan satu materi secara terpisah-pisah seperti halnya label, namun foto merupakan bagian dari sebuah alur cerita.

  1. mengapa guru perlu memahami penggunaan media pembelajaran?

Guru perlu memahami mengenai cara dan teknik penggunaan media dalam pembelajaran dikarenakan hal ini sangat penting dalam mencapai tujuan dari proses pembelajaran. Tiap guru kadang mengalami kesulitan dalam menjelaskan suatu materi pelajaran untuk itulah digunakan media untuk membantu proses pembelajran. Dibutuhkan cara penggunaan media dalam menggunakan sutu media dan itu bukanlah suatu hal yang mudah. Setiap guru hendaknya memahami mengenai cara penggunaan media yang akan digunkan agar hasilnya nanti mencapai tujuan yang diharapkan

  1. jelaskan landasan sosiologis teknologi pembelajaran?

Landasan sosiologis dijadikan sebagai salah satu aspek yang harus dipertimbangkan dalam pengembangan teknologi pengajaran karena pendidikan selalu mengandung nilai atau norma yang berlaku dalam masyarakat. Di samping itu, keberhasilan suatu pendidikan dipengaruhi oleh lingkungan kehidupan masyarakat, dengan segala karakteristik dan kekayaan budayanya yang menjadi dasar dan acuan bagi pendidikan/kurikulum. Ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek) sebagai produk kebudayaan diperlukan dalam pengembangan kurikulum sebagai upaya menyelaraskan isi kurikulum dengan perkembangan dan kemajuan yang terjadi dalam dunia Iptek.

a. ­Pengertian Landasan Sosiologis

Dasar sosiolagis berkenaan dengan perkembangan, kebutuhan dan karakteristik masayarakat.Sosiologi pendidikan merupakan analisi ilmiah tentang proses sosial dan pola-pola interaksi sosial di dalam sistem pendidikan. Ruang lingkup yang dipelajari oleh sosiolagi pendidikan meliputi empat bidang:

1. Hubungan sistem pendidikan dengan aspek masyarakat lain.

2. hubunan kemanusiaan.

3. Pengaruh sekolah pada perilaku anggotanya.

4. Sekolah dalam komunitas,yang mempelajari pola interaksi antara sekolah dengan kelompok sosial lain di dalam komunitasnya.

b. Masyarakat indonesia sebagai Landasan Sosiologis Sistem Pendidikan Nasional

Perkembangan masyarakat Indonesia dari masa ke masa telah mempengaruhi sistem pendidikan nasional. Hal tersebut sangatlah wajar, mengingat kebutuhan akan pendidikan semakin meningkat dan komplek.

Berbagai upaya pemerintah telah dilakukan untuk menyesuaikan pendidikan dengan perkembangan masyarakat terutama dalam hal menumbuhkembangkan KeBhineka tunggal Ika-an, baik melalui kegiatan jalur sekolah (umpamanya dengan pelajaran PPKn, Sejarah Perjuangan Bangsa, dan muatan lokal), maupun jalur pendidikan luar sekolah (penataran P4, pemasyarakatan P4 nonpenataran)

  1. jelaskan arti manusia sebagai sumber belajar!

Sumber belajar (learning resources) adalah semua sumber baik berupa data, orang dan wujud tertentu yang dapat digunakan oleh peserta didik dalam belajar, baik secara terpisah maupun secara terkombinasi sehingga mempermudah peserta didik dalam mencapai tujuan belajar atau mencapai kompetensi tertentu.

Manusia sebagai sumber belajar memiliki pengertian bahwa manusia yang bertindak sebagai penyimpan, pengolah, dan penyaji pesan. Tidak termasuk mereka yang menjalankan funsgi pengembangan dan pengelolaan sumber belajar. Manusia sebagai sumber belajar dapat juga diartikan bahwa manusia memilki segudang ilmu terutama pengalaman yang nantinya akan membuat ia kaya akan ilmu tersebut, karena pengalaman merupakan guru atau pelajaran yang paling baik dari dalam diri manusia tersebut. Banyak hal yang bias dipelajari dari dalam diri manusia yang jauh lebih baik bila dibandingkan dengan sumber-sumber belajar lainnya.

  1. sebutkan komponen-komponen sumber belajar?

Komponen-komponen sumber belajar yang digunakan di dalam kegiatan belajar mengajar dapat dibedakan menjadi dua, yakni sumber belajar yang sengaja direncanakan dan sumber belajar yang dimanfaatkan. Penjelasan kedua hal tersebut sebagai berikut:

a. Sumber belajar yang sengaja direncanakan (by design) yaitu semua sumber belajar yang secara khusus telah dikembangkan sebagai komponen sistem instruksional untuk memberikan fasilitas belajar yang terarah dan bersifat formal.

b. Sumber belajar karena dimanfaatkan (by utilization) yaitu sumber belajar yang tidak secara khusus didesain untuk keperluan pembelajaran namun dapat ditemukan, diaplikasi, dan digunakan untuk keperluan belajar (Satgas AECT, 1986:9).

Berdasarkan uraian di atas, dapat diketahui bahwa sumber belajar merupakan salah satu komponen sistem instruksional yang dapat berupa: pesan, orang, bahan, peralatan, teknik dan latar (lingkungan). Sumber belajar tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Pesan, adalah pelajaran/informasi yang diteruskan oleh komponen lain dalam bentuk ide, fakta, arti, dan data.

2. Orang, mengandung pengertian manusia yang bertindak sebagai penyimpan, pengolah, dan penyaji pesan. Tidak termasuk mereka yang menjalankan funsgi pengembangan dan pengelolaan sumber belajar.

3. Bahan, merupakan sesuatu (bisa pula disebut program atau software) yang mengandung pesan untuk disajikan melalui penggunaan alat ataupun oleh dirinya sendiri.
4. Alat, adalah sesuatu (biasa pula disebut hardware) yang digunakan untuk menyampaikan pesan yang tersimpan di dalam bahan.
5. Teknik, berhubungan dengan prosedur rutin atau acuan yang disiapkan untuk menggunakan bahan, peralatan, orang, dan lingkungan untuk menyampaikan pesan.

6. Lingkungan, merupakan situasi sekitar di mana pesan diterima (Mudhoffir, 1992:1-2).

Semiawan (1992:96) menyatakan bahwa sebenarnya kita sering melupakan sumber belajar mengajar yang terdapat di lingkungan kita, baik di sekitar sekolah maupun di luar lingkungan sekolah. Betapapun kecil atau terpencil, suatu sekolah, sekurang-kurangnya mempunyai empat jenis sumber belajar yang sangat kaya dan bermanfaat, yaitu:
1. Masyarakat desa atau kota di sekeliling sekolah.

2. Lingkungan fisik di sekitar sekolah.

3. Bahan sisa yang tidak terpakai dan barang bekas yang terbuang yang dapat menimbulkan pencemaran lingkungan, namun kalau kita olah dapat bermanfaat sebagai sumber dan alat bantu belajar mengajar.

4. Peristiwa alam dan peristiwa yang terjadi di masyarakat cukup menarik perhatian siswa. Ada peristiwa yang mungkin tidak dapat dipastikan akan terulang kembali. Jangan lewatkan peristiwa itu tanpa ada catatan pada buku atau alam pikiran siswa.


Secara umum, sumber belajar dapat berupa:

1. Barang Cetak, seperti kurikulum, buku pelajaran, Koran, majalah, dan lain-lain.

2. Tempat, seperti: sekolah, perpustakaan, museum, dan lain-lain

3. Nara sumber/orang, seperti: guru, tokoh masyarakat, instruktur, dan lain-lain.
Jenis-jenis sumber belajar tersebut saling berinteraksi satu dengan yang lain dalam proses belajar-mengajar dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran. Dengan demikian hasil belajar peserta didik pada dasarnya merupakan interaksi antara komponen sistem instruksional dengan peserta peserta didik.